Selasa, 15 Mei 2012

Verifikasi Kecelakaan Sukhoi Bulan Mei 2012 di Indonesia

Sebuah kecelakaan penerbangan terjadi. Seperti biasa, ulasan sampah mengalir di media massa. Mulai dari penerbang sampai yang mulia anggota dewan. Semuanya berebut menjadi ahli penerbangan instan juga paranormal. Berikut adalah beberapa FAQ (Frequently Asked Question) yang mungkin bisa menjawab penasaran anda:

1. Ruang hampa: Tidak ada ruang yang bernama ruang hampa di atmosfir bumi. Yang ada adalah turbulensi, itupun dipelajari oleh penerbang untuk mengenali turbulensi.

2. Percakapan pilot dan ATC: Secara umum ada 2 jenis penerbangan yang mempengaruhi percakapan ATC dan pilot: VFR (Visual Flight Rules) dan IFR (Instrument Flight Rules), yang boleh di IFR belum tentu boleh di VFR begitu sebaliknya.

3. VFR: Pilot harus terbang melihat keluar dari kaca depan pesawatnya, kalau dia terbang VFR dan menabrak gunung, maka disiplin terbangnya diragukan karena dia berarti masuk ke daerah jarak pandang rendah . Di Indonesia VFR butuh jarak pandang 5 km untuk terbang di bawah 10 ribu kaki.

4. VFR clearance: Ijin ATC untuk VFR menunjukkan bahwa pilot harus terbang berdasarkan penglihatannya termasuk menghindari tebing, gunung, antenna, gedung dan lainnya. Dengan ijin VFR ini pilot bisa terbang di ketinggian di bawah puncak gunung.

5. ELT: Emergency Locator Transmitter adalah alat yang akan menyiarkan sinyal darurat di 3 frekuensi termasuk data satelit dengan mengirimkan lokasi terakhir dan registrasi pesawat. Harus ada di pesawat besar. ELT ini akan aktif pada saat terjadi benturan atau terendam air.

6. Pilotnya baru sekali terbang di Indonesia: Pertama kali terbang di satu daerah tidak mempengaruhi keamanan penerbangan.

7. Kabut adalah masalah bagi penerbangan visual, tapi kabut bukan alasan untuk menabrak gunung karena pada waktu akan masuk kabut, penerbangan visual bisa di cancel dan diteruskan dengan penerbangan IFR.

8. Kunci semua pertanyaan anda ada pada black box atau kotak hitam yang berada dalam badan pesawat. Black box inilah yang merekam percakapan pilot-ATC pada Cockpit Voice Recorder (CVR) dan data-data penerbangan dalam Flight Data Recorder (FDR). Jadi jangan percaya semua analisa kacangan di media massa biarpun diberikan oleh orang terkenal sekalipun.

Tolong forward atau share hal ini untuk menghentikan pembodohan bangsa oleh bisnis media massa yang kurang bertanggung jawab.

Sumber : Seorang Teman Menuliskan ini di Facebook pada bulan Mei, tanggal 10 pada 20:07 WIB.

Tidak ada komentar: