Selasa, 06 Maret 2012

Launching Bisnis Untuk Entrepreneur

Ada artikel yang membuat saya tertarik dan sekarang saya share di blog ini. Apakah ada rekan pembaca yang pernah membuat suatu usaha dan bingung mengenai waktu launching yang tepat?

Ini yang saya tangkap dari artikel dengan judul "No time like the present. I mean, future. No, past". Menurut Rafe Needleman, penulis di artikel tersebut, tidak ada waktu yang lebih tepat dari sekarang karena apabila terlambat launching dapat berakibat lebih buruk. Tidak ada yang suka akan usaha yang gagal karena kita gagal mendapatkan hati pengguna produk kita, lalu datanglah anak muda bergaya sok pintar sekonyong-konyong mengalahkan usaha Anda dengan ide yang sama. Yang Anda harus pikirkan adalah sebuah skenario Anda terlambat launching. Kalau anak muda yang sok pintar tersebut bisa lebih cepat membuka usaha yang sama dengan ide Anda, dan dia bisa berjalan di arah yang tepat, bisa jadi Ia akan selalu lebih unggul di depan Anda. Mendapatkan dan menang network pengguna produk lebih dulu, sudah lebih dahulu dalam memenangkan jalur distribusi produk dengan partner bisnis (yang tentunya membutuhkan proses kepercayaan bisnis dan memakan waktu), koneksi ke Perusahaan besar (coorporate) dan lain sebagainya.

Tips penting juga disebutkan oleh Ole Lutjens di MX (Reporters' Roundtable: The Second Screen) mengenai Beta Lounge, "Maybe I should have waited. But the upside was experience, and defending the idea, and making connections to people who otherwise wouldn't be interested in talking." He says that people remember enthusiasm and conviction, which, if you've taken away anything from this series, you know is more important than the raw idea.

Dari kalimat yang dia sebutkan, mungkin pada saat itu ia sebaiknya menunggu lebih lama, tetapi ia mengunggulkan pengalamannya dan juga koneksi orang-orang yang ia asumsikan tidak suka dengan hanya berbicara saja (tanpa aksi lebih lanjut untuk memulai). Orang akan mengingat antusiasme Anda yang dalam hal ini lebih penting daripada sekedar ide mentah.

Ada lagi dari Lee Linden, mengenai usahanya yang saya sendiri belum tahu apa bentuknya, usaha itu diberi nama "Karma". Kutipan dari beliau:
"Just do something simple that makes some sense and gives you other opportunities. People sit in jobs waiting for the magic idea. In reality the thing that gets you started is passion for a space. You don't have to have the one magical idea."
Dia menyarankan agar buatlah suatu usaha yang sederhana yang lebih masuk di akal dan nantinya dapat membuka jalan untuk keuntungan baik lainnya. Jangan membuat orang lain berdiam diri menunggu ide yang bagus dari Anda. Jalankan dulu, nantinya, tidak harus Anda terus yang punya ide. Kalau saya bisa menangkap maksudnya, ide pengembangan bisa juga datang dari anak buah, istri, rekan atau orang lain yang tidak Anda duga.

Rafe Needleman di artikel tersebut, membuka 3 rahasia lainnya:
- membuka usaha awal adalah murni kemutakhiran ide, bukan besarnya usaha.
- amat sangat mudah membuat usaha yang inovatif dari sesuatu yang tidak berguna atau tidak dapat digunakan.
- dalam usaha, kita tidak akan pernah mengetahui akan sampai dimana tujuannya, penting kita jalan dulu.

Ini kutipan bahasa Inggris dari artikel tersebut:
The last 3 secrets
- "Being a startup is a state of mind, not a company size."
- "It's easy to develop something innovative that is still useless."
- "There's more that one road to the destination."

Mudah-mudahan artikel ini bisa memotivasi Anda sebagai referensi bisnis Anda. Dalam bahasa Inggris ya...

Artikel di bawah ini dapat Anda temui di halaman CNET : http://m.cnet.com/Article.rbml?nid=57390280&cid=null&bcid=&bid=-250

Judul : No time like the present. I mean, future. No, past.

"We were too early."
-- numerous founders

It's a common self-criticism of the founders of flopped startups that they launched a product into a market that wasn't ready for their brilliance. Few regret it, though.

As Ole Lutjens of MX (Reporters' Roundtable: The Second Screen) says of his previous and mostly fizzled venture, Beta Lounge, "Maybe I should have waited. But the upside was experience, and defending the idea, and making connections to people who otherwise wouldn't be interested in talking." He says that people remember enthusiasm and conviction, which, if you've taken away anything from this series, you know is more important than the raw idea.

Or as Lee Linden from Karma (You'll be using this soon) advises, "Just do something simple that makes some sense and gives you other opportunities. People sit in jobs waiting for the magic idea. In reality the thing that gets you started is passion for a space. You don't have to have the one magical idea."

The last 3 secrets
- "Being a startup is a state of mind, not a company size."
- "It's easy to develop something innovative that is still useless."
- "There's more that one road to the destination."

Nobody really likes seeing their product fail because they couldn't find a user base, and then seeing some punk come along later and make a killing with the same idea. It smarts. But as Tennyson wrote, 'Tis better to have love and lost...

Because launching too late is worse. Yes, you will have let the other guys "take the arrows," but if they've managed to stay upright, they'll be well ahead of you--ahead in building a network of interconnected users, winning distribution partners, closing corporate accounts, etc. You'll have to work ten times harder to achieve market share and position. (One example that comes to mind: CX. See Good sync product, doomed market.).

Timing the market for any idea is incredibly hard, and luck plays a large part. So the smart thing to do may be just to launch early and risk the flop. This idea is to live to launch again.

From CNET Editorial:
Startup Secrets is based on personal interviews with people building companies and from their blog posts and news stories. Subscribe to Startup Secrets on Twitter or come back to Rafe's Radar every Monday, Wednesday, and Friday for a new one.

Selasa, 24 Januari 2012

Baca Artikel Ini : World needs 600 million new jobs in next decade (ILO)

World needs 600 million new jobs in next decade: ILO http://bit.ly/x5cVya

Betapa perlunya pendidikan untuk bersaing. Betapa perlunya banyak entrepreneur baru untuk membuat lapangan kerja.

Gosh!

Senin, 23 Januari 2012

GHOST WRITING or GHOST WRITER

Jika Anda bermimpi menulis buku, dan sudah memiliki gagasan besar untuk itu, tetapi mimpi itu tak pernah terwujud, yakinlah buku itu akan selesai kurang dari dua bulan. Anda hanya perlu mentransfer gagasan Anda kepada seorang ghostwriter, dan ghostwriter akan menuliskannya untuk Anda.
Dalam dunia penerbitan, biasa disebut ghostwriter atau "penulis bayangan". Mereka adalah orang yang menulis buku, khususnya buku-buku non-fiksi seperti buku populer, biografi atau memoar, berdasarkan penugasan dari Anda.
Tak perlu ragu, karena ini praktik yang umum di tingkat internasional sekalipun. Otobiografi Ronald Reagan: An American Life ditulis oleh Robert Lindsey. Learning to Sing adalah otobiografi pemenang Amercian Idol, Clay Aiken, yang ditulis oleg Allison Glock. Doris Day dan Sophie Loren ditulis oleh AE Hotchner. Di luar buku biografi kita juga bisa menemukan banyak contoh. John C Maxwell atau Robert Kiyosaki misalnya, dengan terbuka mengucapkan terimakasih kepada "tim penulis" buku-buku mereka. Di Indonesia sama saja. Para editor penerbitan terkemuka bisa bercerita panjang lebar mengenai praktik ini.

Mengapa Anda memerlukan ghostwriter?

Jawabannya sederhana: karena ghostwriter bisa mewujudkan mimpi Anda dengan cepat, karena menulis adalah pekerjaan sehari-hari ghostwriter. Sementara Anda orang yang sibuk, punya gagasan besar, ingin sesegera mungkin menyumbangkan gagasan itu kepada bangsa, tetapi tidak terbiasa menulis. ghostwriter bisa membayangkan kesulitan yang Anda hadapi.

Tidakkah praktik semacam ini melanggar etika?

Mari kita lihat contoh-contoh ini dulu. Kalau Titik Puspa mengarang lagu kemudian suaminya, Mus Mualim yang menuangkannya dalam partitur, dan orang lain lagi yang membuat aransemennya, pencipta lagu itu tetap Titik Puspa, bukan? Apakah itu berarti Titik Puspa dan Mus Mualim melanggar etika? Kalau seorang pematung merancang patung tembaga atau perunggu, kemudian orang lain yang mengecor logamnya, siapakah yang disebut pematungnya? Apakah para pengecor logam itu? Apakah ini juga melanggar etika?

Jadi ide buku bukan dari ghostwriter melainkan dari pengguna jasa?

Ghostwriter hanya menangani praktik seperti itu, karena ghostwriter bukan penjual naskah. Ide sepenuhnya berasal dari Anda. Anda hanya harus mentransfer gagasan itu kepada ghostwriter, dan akan menuliskannya dalam bentuk buku yang ramah pembaca dan ramah pasar. Anda bisa mentransfer gagasan itu melalui sesi wawancara, memberikan catatan-catatan, makalah-makalah, materi presentasi, rekaman seminar atau aneka cara lain yang mungkin.

Nama siapa yang akan muncul pada buku?

Yang akan muncul dalam buku adalah nama Anda, karena memang Anda-lah sang author dari buku itu. Dalam sebagian besar kasus bahkan ada perjanjian bahwa kerjasama itu harus dirahasiakan.
Nah, buku Anda segera jadi, bahkan segera terbit. Cita-cita Anda untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan akan segera terwujud. Masyarakat pembaca akan berlajar banyak dari Anda, dan berterima kasih kepada Anda.

Demikian penjelasan ini ditayangkan untuk Anda. Oh ya…satu hal lagi. Setelah buku terkenal, silakan bersiap-siap memenuhi undangan untuk menjadi pembicara.

Rabu, 11 Januari 2012

Penipuan baru - please share -

INFO dari milis tetangga: Penipuan baru - please share -
BI sudah memblokir 1.702 rekening yg disinyalir merupakan rekening utk menampung hasil kejahatan dgn nilai 3.2 Milliar (baca detik.com)
1. Sms minta pulsa, sms transfer ke rekening tertentu
Ini sdh ber-evolusi menjadi : sms masuk dgn kalimat : hi ini siapa ya ? Atau sms minta nama dan alamat seolah mau kirim undangan nikah, Yg membuat orang iseng sms balik utk tanya balik dan dgn otomatis akan register content (2000 rb/sms) setiap hari kena potong
2. Sms nawarin e-ticket pesawat dgn harga murah: jika kita terjebak, mereka akan tanya nama, umur, tujuan dan data detail, mereka akan book sesuai permintaan dan dia akan minta kita check sendiri ke maskapai utk menyakinkan nama kita sdh ter-booked di salah satu penerbangan, setelah kita check dan memang benar sdh ter-booked, mereka akan minta kita bayar, setelah bayar maka mereka akan langsung cancel ke maskapai yg sdh kita book, dan akhirnya kita tdk akan dapat ticket tsb
3. Sms penawaran hp atau electronic murah : sama modus nya, begitu kita reply sms nya kita akan otomatis ter-register content dan akan terpotong 2 rb/ sms setiap hari kena potong
4. Pura2 ☎ salah sambung dan missed call, mereka akan sms minta maaf bahwa sudah salah ☎, kalo kita iseng ladenin sms bilang : "ga apa2", maka otomatis akan ter-register content lagi yg kena 2 rb/ sms setiap hari kena potong.

Jumat, 06 Januari 2012

Kasus 'Keadilan' Sandal Jepit Jadi Mendunia

Kasus 'Keadilan' Sandal Jepit Jadi Mendunia (http://m.tempo.co/2012/01/04/375370/)

Kasus pemidanaan anak di bawah umur yang dituduh mencuri sandal di Palu, Sulawesi Tengah, semakin menarik perhatian dunia internasional. Setidaknya hal tersebut dapat terlihat dari sorotan media di dunia, seperti Associated Press, Washington Post, Boston Globe, Hindustan Time, CNN, dan CTV Winnipeg.

- Rabu, 4 Januari 2012, sebanyak 25 pasang sandal jepit dikirim dari Berlin, Jerman, ke Posko "Sandal untuk Kapolri" di Cibubur, Jawa Barat.
- Wartawan dari stasiun televisi CNN juga mendatangi kantor KPAI untuk meliput gerakan ini.
- Rabu, 4 Januari 2012, seorang wartawan Spanyol yang bertugas di Jakarta datang ke kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, untuk menyumbang sepasang sandalnya. "Good luck Indonesia," begitu pesan William, si jurnalis itu, untuk gerakan "1.000 Sandal untuk bebaskan AAL".

Pada hari rabu 4 Januari 2012, AAL, siswa SMK Negeri 3 Kota Palu, menjalani sidang kedua di Pengadilan Negeri Palu, Sulawesi Selatan.

Sabtu, 31 Desember 2011

2011: The Year Data Centers Turned Green

Artikel ini memberikan gambaran bahwa semakin banyak kebutuhan internet di dunia malah semakin banyak dibutuhkan pendingin ruangan Data Center yang memberikan dampak buruk kepada lingkungan.

Pemain besar seperti Google, Facebook, Amazon, Twitter, Yahoo, dan Apple makin "menghijaukan" data center untuk tidak merusak lingkungan hidup, agar terus menjadi hijau.

Berikut ini adalah cuplikan dari website Wired.
---
The amount of data the world stores is on an explosive growth curve. According to research outfit IDC, the digital universe will grow 44 times larger over the course of the decade, thanks to the rise of worldwide obsessions such as social media and cloud computing. And that means more data centers. But this data center boom comes at a time of high energy prices and heightened concern about carbon emissions.

The days of cramming truck loads of servers into a room and firing up a bunch of industrial air-conditioners to cool them are over. Here, Wired takes a look at nine of the more innovative facilities that came online in 2011.
---

http://www.wired.com/wiredenterprise/2011/12/green-data-centers-of-2011/?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+wired%2Findex+%28Wired%3A+Index+3+%28Top+Stories+2%29%29

Rabu, 28 Desember 2011

Misteri "Bola Alien" Namibia Terpecahkan

Sempat dikira alien.

http://tekno.liputan6.com/read/369377/misteri-bola-alien-namibia-terpecahkanmisteri-quotbola-alienquot-namibia-terpecahkan

GSM phones vulnerable to hijack scams: researcher (Reuters)

Gawat nih. Menurut artikel ini, GSM dipakai pada 80% pasar ponsel. Penemuan terbaru bahwa ada celah keamanan yang cukup serius dapat membuat penyerang mengirimkan sms dan menelpon.

http://mobile.reuters.com/article/idUSLNE7BQ00220111227?irpc=932

By Tarmo Virki
Tue, Dec 27 08:57 AM EST 

BERLIN (Reuters) - Vulnerability in a widely used wireless technology could allow hackers to gain remote control of phones And instruct them to send text messages or make calls, according to an expert on mobile phone security.

They could use the vulnerability in the GSM network technology, which is used by billions of people in about 80 percent of the global mobile market, to make calls or send texts to expensive, premium phone and messaging services in scams, said Karsten Nohl, head of Germany's Security Research Labs.

Similar attacks against a small number of smartphones have been done before, but the new attack could expose any cellphone using GSM technology.

"We can do it to hundreds of thousands of phones in a short timeframe," Nohl told Reuters in advance of a presentation at a hacking convention in Berlin on Tuesday.

The convention takes place just days after U.S. security think tank Strategic Forecasting Inc (Stratfor) said its website had been hacked and that some of the names of corporate subscribers had been made public. Activist hacker group Anonymous claimed responsibility.

Attacks on corporate landline phone systems are fairly common, often involving bogus premium-service phone lines that hackers set up across Eastern Europe, Africa and Asia.

Fraudsters make calls to the numbers from hacked business phone systems or mobile phones, then collect their cash and move on before the activity is identified.

The phone users typically don't identify the problem until after they receive their bills and telecommunications carriers often end up footing at least some of the costs.

Even though Nohl will not present details of attack at the conference, he said hackers will usually replicate the code needed for attacks within a few weeks.

T-MOBILE, SFR LEAD RANKING

Mobile networks of Germany's T-Mobile (DTEGn.DE) and France's SFR (VIV.PA) offer their clients best protection against online criminals wanting to intercept their calls or track their movements, shows a new ranking Nohl will demonstrate at his presentation.

The new ranking, at gsmmap.org, lets consumers to see how their operators are performing and lets anyone to participate in measurement of their carriers' security.

Researchers reviewed 32 operators in 11 countries and rated their performance based on how easy it was for them to intercept the calls, impersonate someone's device or track the device.

"None of the networks protects users very well," Nohl said.

The sample is set to grow from 32 carriers dramatically next year as the tool enables anyone to participate in gathering of the data.

Nohl said mobile telecom operators could easily improve their clients' security, in many cases by just updating their software.

"Mobile network is by far the weakest part of the mobile ecosystem, even when compared to a lot attacked Android or iOS devices," he said.

Researchers reviewed operators in Austria, Belgium, the Czech Republic, France, Germany, Hungary, Italy, Morocco, Slovakia, Switzerland and Thailand.

(Additional reporting by Jim Finkle; Editing by Matt Driskill and Vinu Pilakkott)